Khasiat Daun Kelor

Berawal dari temuan kondisi gizi buruk pada balita dan Ibu hamil yang lebih dikenal dengan KEK (kekurangan Energi Kronis) pada kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Tim CSR Sarulla Operations Ltd (“SOL”) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara melakukan intervensi selama 3 bulan untuk pemulihan gizi pada masalah tersebut. Hasilnya, 19 dari total 22 balita  saat ini sudah memiliki berat badan normal dan mengalami perubahan status gizi menjadi gizi baik – sedangkan 3 balita lainnya sudah memiliki peningkatan berat badan walaupun tidak signifikan dan statusnya masih sama dikarenakan adanya kondisi bawaan.  Sedangkan 2 dari 3 ibu hamil KEK saat ini memiliki status gizi baik – sedangkan 1 lainnya tidak mengalami kenaikan berat badan yang disebabkan oleh kondisi bawaan.

 

Tim CSR SOL dan bidang gizi Dinas Kesehatan Tapanuli Utara memanfaatkan daun kelor yang diolah menjadi kue kering sebagai salah satu komponen makanan tambahan untuk balita gizi buruk dan ibu hamil untuk program intervensi ini. Hal tersebut berhasil menunjukkan dampak yang baik dalam pemulihan kasus gizi buruk secara signifikan. Melalui program ini juga, Tapanuli Utara dinominasikan sebagai “Kabupaten Yang Memiliki Inovasi Untuk Program Gizi 2021” pada Hari Kesehatan Nasional – November 2021 di tingkat Provinsi.

 

Selain untuk program intervensi gizi buruk diatas, sebagai upaya lebih lanjut dalam pencegahan stunting, khususnya di desa-desa sekitar proyek SOL – 100 bibit kelor didistribusikan ke 19 desa, di Kecamatan Pahae Julu dan Pahae Jae pada Bulan Desember 2021. Bibit ini diharapkan dapat dikembangkan dan dikelola oleh pemerintah desa melalui PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan kader Posyandu sebagai bahan pangan dalam kegiatan Posyandu; balita (termasuk ibu hamil) dan lansia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tapanuli Utara untuk mencegah dan menurunkan kasus stunting dan gizi buruk